Kamis, 09 Desember 2010

AKSI BURUK KPU HARUS DILAWAN

Maju, Serbu dan Terus Lawan KPU ‘Sabu Raijua’ sampai mati. Hari ini tak ada kata mundur selangkahpun. Biar Langit Runtuh Asal Keadilan dan Kebenaran Tertegakkan  di Bumi RAI HAWU Tanah Pusaka Milik Kaum Pejuang ini. Hak-hak politik rakyat yang dirampas harus direbut kembali,”seloroh Ketua Forum Peduli Rakyat, Edu Lukas bersama Sekretaris Dedy Karel dihadapan ribuan pendukungnya,  saat rapat persiapan aksi damai tolak Pemilukada curang.

Dentuman perjuangan ini untuk mengingatkan barisan pejuangnya agar tetap berani jadi garda terdepan lawan KPU ‘SARAI’ saat pleno perhitungan suara tanggal 18 November 2010. Menurut FPR, satu-satunya solusi paling akhir ungkap borok Pemilukada adalah lawan KPU dan desak untuk buka kotak suara, hitung ulang manual setelah berbagai langkah protes bela suara rakyat yang telah dirampas secara sistematis dan sporadis gagal.

Yulius Tennis, penasehat politik FPR menegaskan, pleno KPU menjadi partai hidup mati. Menang atau kalah taruhannya. Menang jadi arang, kalah jadi abu. 3.000an DPT yang hilang secara tidak wajar, anak dibawah umur dipaksa jadi pemilih, orang mati 5 tahun lalu disuruh coblos, satu orang punya nama dobel sampai 7 kali seperti ditemukan di TPS 01 Delo Kecamatan Sabu Barat adalah contoh buruk yang harus dilawan. KPU harus jelaskan secara jujur kepada rakyat kenapa mesti terjadi, karena KPU adalah bukan kumpulan para bandit, pemerkosa rakyat, drakula darah orang kecil yang kebal hukum dan makan gaji besar dari pajak-pajak rakyat pribumi RAI HAWU.
“Sebab, jika hari ini dibiarkan berlalu dan momentum politik rakyat ini harus lewat masa bodoh maka esok yang cerah penuh kicauan burung dara diujung daun lontar temani AMA iris tuak lalu rubah rupa jadi air gula Sabu yang kesohor, gemercik air tiada henti di telaga-telaga rakyat, bumi RAI HAWU hijau, jalan-jalan desa sampai kota jadi licin, senyum orang kecil tanda ekonominya pulih dan anak-anak kecil yang saban hari bermain bebas tanpa mesti dipenjara kemiskinan negerinya bukan tak mungkin makin pergi menjauh,”pungkasnya.

Tuntut Buka Kotak Suara
Ribuan Daftar Pemilih Tetap (DPT) fiktif yang diedarkan KPU Sabu Raijua (SARAI) pada tanggal 12 November 2010 berhasil ditemukan. Data itu kini dikantongi Tim TERBUKTI. KPU Sabu Raijua pimpinan Yudi Tagihuma dituding sebagai pihak yang paling bertanggungjawab. Borok serius itu pun langsung memantik protes keras rakyat.  DPC PDIP Sabu Raijua, jajaran Partai GERINDRA Sabu Raijua dan Forum Peduli Rakyat Sabu Raijua dalam pernyataan politik bersama langsung mengutuk keras tindakan itu. Mereka menuntut keras  KPU SARAI harus buka kotak suara dan lakukan hitung ulang secara manual, atau bila perlu batalkan pleno KPU sampai batas waktu tidak tentu.
“Saya perlu tegaskan, praktek penghilangan hak politik rakyat itu telah dilakukan secara sistematis mulai dari pendaftaran pemilih sementara sampai dengan penetapan DPT.  Ini bentuk kejahatan politik terbesar terhadap HAM dan Hukum Negara kita, serta tabrak  konstitusi. Kami mulanya percaya KPU dan PANWASLU bekerja jujur tapi nyatanya malah berpihak ke paket tertentu. Ini semua telah menimbulkan demokrasi dan reformasi kita jadi akut, stagnan dan hamper mati suri. Rakyat di desa-desa, di kota-kota kecamatan dibikin cemas bercampur bingung menanti dan terus menunggu siapakah yang menjadi ‘Putera Mahkota’ pertama di Negeri RAI HAWU,”tegas Ketua DPC PDI Perjuangan Sabu Raijua, Paulus R. Tuka,SH, dalam pernyataan politik bersama yang dirilis tadi malam bersama Partai GERINDRA dan Forum Peduli Rakyat Sabu Raijua.
Menurutnya, Pemilu kada Sabu Raijua telah cacat administrasi, politik, hukum penuh borok kecurangan yang dengan sadar digiring segelintir elite politik yang berselingkuh dengan penyelenggara Pemilu kada pimpinan Yudhi Tagihuma dan Erwin Laka Mone guna menikmati ‘lendiran uang’.  Lihat saja, ketersesatan seorang Musa Lede. Jadi, tak ada kata lain selain maju desak KPU ‘Buka Kotak Suara dan Hitung Ulang. ( WAR)

1 komentar:

  1. inilah "POTRET" penjahat (eh..salah..maksudnya pejabat) negeri ini...keatas bisanya cuma jadi "PENJILAT PANTAT"
    ..ke bawah...menindas tanpa AMPUN.!!!
    mumpung menjabat...segala cara dilakukan untuk tunjukkan kalo dia Punya Kuasa...
    heran juga ma Musa Lede...
    kalo gurunya kayak gini...........
    muridnya nanti seperti APA??????????
    "GURU KENCING BERDIRI..MURID KENCING BERLARI"

    BalasHapus